Sudah lebih dari 1.200 orang menjadi korban agresi Israel semenjak pesawat-pesawat F16 dan tank-tank Merkava Mark 3 serta Abrams membombardir secara membabi-buta pemukiman padat penduduk di Jalur Gaza tanpa takut dihukum Mahkamah Internasional karena mereka merasa tidak terikat dengan konvensi Jenewa untuk menjaga hak-hak dan keselamatan warga sipil Palestina. Selama agresi yang mengabaikan hukum-hukum perang ini tercatat 200 lebih anak-anak dan bayi mati meregang nyawa. Bahkan pasukan Israel tak segan mengarahkan moncong tanknya pada kendaraan-kendaraan dan para wartawan beridentitas jelas, seperti ‘Press’ atau ‘TV’. Fadel Shaana, wartawan Reuters, tertembak hingga lehernya hancur dan tewas seketika setelah sebelumnya merekam tank-tank Israel yang sedang beraksi menembaki pemukiman dan orang-orang sipil di Gaza tengah.
Israel merupakan negara yang paling banyak mengabaikan resolusi DK PBB. Jumlah resolusi yang diabaikan Israel tercatat mencapai 69 buah. Anak-anak Israel secara sistematis dididik untuk menerapkan apartheid dan menyemai kebencian pada bangsa Arab. Rahib besar di Israel Ofadya Yosef yang juga pendiri Partai Syas (partai terbesar ketiga di Israel) terang-terangan mendukung aksi militer Israel untuk menghabisi warga Palestina, bahkan dia mengeluarkan fatwa radikal pada hari raya paskah yang lalu dalam wawancaranya di sebuah jaringan radio terbesar di Israel:
“Tuhan akan membalas semua kejahatan warga Arab, Tuhan akan menghancurkan keturunannya, menghabisinya dan menghancurkan tanahnya dan Tuhan akan membalas mereka dengan siksaan yang pedih. Karenanya dilarang semua ras Yahudi untuk memberikan rasa kasih sayang kepada warga Arab, dan wajib bagi setiap Yahudi untuk menembakkan rudal dan senjatanya ke arah dada dan kepala setiap warga Arab untuk menghabisinya, karena mereka itu makhluk yang jahat dan terkutuk”……
Astaghfirullah..
Dentum, puisi oleh Helga Worotitjan
Dentum Pertama,
Kuasmakan keterkejutanku pada bumi
Pada rumah paman dan bibiku yang terhentak
Di dentum kedua,
Kuasmakan keherananku pada udara
pada rumah-rumah suci yang bergetar
Di dentum ketiga,
Kuasmakan kebesaranMU
Pada RUMAHMU,
yang kuketuk dengan lolong pilu para manula
para orang tua
remaja-remaja
anak-anak
balita-balita
bayi-bayi
Di dentum ke-empat
Adalah suara debam gerbangMU,
yang KAU tutup bagi mereka
yang telah mengirim kami kemari
–
boleh ngga ambil bahan buat dimuat di majalah kami?
Majalah Suara Umat
Terbitan MUI Kepulauan Riau
@Sudirman: silahkan pak
ngeri saya kalau melihat tayangan itu,,,
sangat menakutkan. saya tidak bisa membayangkan kalau saya harus tinggal di sana daerah konflik
heheheh,,,,
sudahkah Anda Peduli PALESTINA? silakan lihat gambar yang lain http://islamarket.net
AKu merinding melihat foto foto ini. kebiadaban perang, kekejaman Israel…OMG!